Selasa, 22 Desember 2009

Masalah menurut sebagian ahli pendidikan matematika (fadjar, 2004) adalah pertanyaan yang harus dijawab atau direspons, namun tidak semua pertanyaan otomatis menjadi masalah. Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukan adanya suatu tantangan (chalange) yang tidak dapat dipecahkan secara prosedur rutin (routine procedur) yang sudah diketahui si pelaku.1

Senada dengan pengertian diatas Conney (fajdar, 2004) menyatakan:

for a question to be a problem, it must present challange that cannot be resolved by some routine procedure known to the student”2

Mengandung pengertian bahwa masalah merupakan pertanyaan yang bersifat tantangan dan tidak dapat dipecahkan secara prosedur rutin yang sudah diketahui si pelaku.

Sedangkan Syaiful & Aswan (2006) menyatakan bahwa masalah dapat memberikan respons terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.3

Dari uraian diatas jelas bahwa masalah merupakan pertanyaan yang bersifat tantangan (challange) dan tidak dapat dipecahkan secara prosedur rutin (procedure routine) yang sudah diketahui jawabannya. Pertanyaan yang diberikan pada siswa akan menentukan terkategorikan tidaknya pertanyaan menjadi ‘masalah’ atau hanyalah suatu ‘pertanyaan’ biasa. Jika pertanyaan tersebut sudah diketahui jawabanya dengan pengetahuan rutin yang biasa, maka pertanyaan tersebut bukanlah suatu masalah. Namun apabila pertanyaan tersebut belum dapat diketahui oleh si pelaku atau orang lain, maka pertanyaan tersebut adalah masalah dan harus dipecahkan. Pemecahan masalah yang digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah teori yang telah dikuasainya.

Dengan memecahkan masalah tidak seperti biasa dan atau belum terpecahkan jawabannya oleh orang lain. Maka hal tersebut dapat menjadi jendela dimana kreatifitas, inovatif serta logika siswa yang menjadi tumpuannya. Karena dengan merekonstruksi kembali ilmu-ilmu yang telah dipunyai serta dikombinasikan pada daya talar siswa. Menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik, dan mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.

Baca artikel selanjutnya…. download via 4shared , download via ziddu

1 Fadjar Shodiq, Penalaran,” Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pendidikan Matematika”, Diknas PPPG Matematika, Yogjakarta, 2004, h.10

2 Fadjar Shodiq, Penalaran,” Pemecahan Masalah…, h.10

3 Drs. Syaiful Bahri D dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, Cet.III, h. 18

0 comments:

Blogger Templates

Unordered List

Sample Text

Blog Archive

Daftar Blog Saya

Live Traffic Feed

BlogCatalog

Sponsor

Adsense Indonesia boss-mails.com
Produk SMART Telecom

Subscribe Now: poweredby

Powered by FeedBurner

Pengunjung

free counters

Pages

Blogger Position


Search Engine Optimization and SEO Tools

blog-indonesia.com Academic,  Learning & Educational Blogs - Blog Catalog Blog Directory My BlogCatalog BlogRank Powered by  MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net blog-indonesia.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Pengikut

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

LuQman site Headline Animator

Featured Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget